Muhammad Ali Bogra Perdana Menteri Pakistan

Biografi Muhammad Ali Bogra Perdana Menteri PakistanMuhammad Ali Bogra (lahir 19 Oktober 1909 – meninggal 23 Januari 1963 pada umur 53 tahun) ( Bengali: মোহাম্মদ আলী বগুড়া, محمد علی بوگرہ Urdu) adalah Perdana Menteri Pakistan pada 1953-1955. Ia turut mempelopori Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955 bersama dengan beberapa tokoh dari negara lain. Dalam pidatonya di KAA, Muhammad Ali Bogra menyerukan kepada para peserta yang hadir tentang pentingnya adanya perdamaian antara negara dan penghapusan terhadap adanya kolonialisme di dunia ini.

Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikan dengan mereka tentang keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dan kekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan hak mereka dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat.

Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerusuhan dan kerjasama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.


Shahebzada Mohammad Ali Bogra (19 October 1909 – 23 January 1963), also known as Mohammad Ali of Bogra, was a notable Bengali politician, diplomat and statesman from East Pakistan. He served as the third Prime Minister of Pakistan. He was also the country's ambassador to Burma, the United States and Canada. Ali also served as the External Minister Affairs of Pakistan.

Ali studied in Presidency College, Calcutta. He was elected to the Bengal Legislative Assembly from Bogra in 1937. He was a minister in the cabinet of Prime Minister H. S. Suhrawardy in British Bengal. In 1948, he opposed the declaration of Urdu as the sole official language of Pakistan. He also formulated the Bogra Formula for Pakistan to adopt a federal constitution and began peace talks with India on the Kashmir conflict.

Mohammad Ali was born in Barisal in 1909 to Nawabzada Altaf Ali. His grandfather was Syed Nawab Ali Chowdhury, one of the founders of the University of Dhaka. Ali grew up in the Bogra Estate. He attended Presidency College in Calcutta University. He was married twice. His first wife was Begum Hamida Mohammad Ali, with whom he had two sons.[6] He later married Aliya Saddy in 1955. His second marriage led to widespread protests by women activists in the country. Ali's two sons currently live in Dhaka, Bangladesh.

After his resignation, Ali returned to his post as ambassador to the US. In 1962 he briefly served as foreign minister under General Ayub Khan until his death in Dhaka in 1963. He was succeeded by Zulfikar Ali Bhutto. Ali is buried on the grounds of the Bogra Nawab Palace in Bangladesh.