Eva Ekeblad (lahir 10 Juli 1724 – meninggal 15 Mei 1786 pada umur 61 tahun), Eva De la Gardie adalah seorang agronom, ilmuwan, Salonis (semacam perkumpulan rutin di antara banyak orang dalam satu atap untuk bertukar ilmu dan pengalaman), dan bangsawan Swedia. Ia dikenal karena untuk membuat tepung dan alkohol dari kentang pada tahun 1746. Ia adalah wanita pertama yang menjadi anggota dari Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia pada tahun 1748.Pada tahun 1746, Ekeblad menulis untuk Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia karena ia menemukan cara membuat tepung dan alkohol keluar dari kentang. Kentang telah diperkenalkan ke Swedia pada tahun 1658, tapi sampai saat itu hanya dibudidayakan di rumah kaca dari kalangan aristokrat. Karya Ekeblad mengubah kentang menjadi makanan pokok di Swedia; Hal itu juga meningkatkan pasokan gandum, gandum hitam, dan jelai yang tersedia untuk membuat roti, karena kentang dapat digunakan sebagai pengganti alkohol. Dampaknya adalah berubahnya kebiasaan makan orang Swedia dan mengurangi tingkat kelaparan pada masyarakat.
Dia juga menemukan metode pemutihan tekstil kapas dan benang dengan sabun pada 1751, dan mengganti bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik dengan menggunakan bunga kentang pada tahun 1752; dia dikatakan telah mengiklankan tanaman tersebut dengan menggunakan bunganya sebagai hiasan rambut. Pada tahun 1748, Eva Ekeblad menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia. Tidak ada catatan dia pernah ikut dalam pertemuan selama menjadi anggota dalam akademi tersebut. Pada 1751, Akademi tersebut menunjuknya sebagai anggota kehormatan dan bukan anggota penuh, karena hanya yang berjenis kelamin laki-laki yang boleh menjadi anggota penuh pada Akademi tersebut.
Dia tinggal di ibukota selama dua tahun, di mana dia banyak dirayakan dan menawarkan beberapa posisi di pengadilan: sebagai seorang wanita yang menunggu ratu, sebagai överhovmästarinna ( Nyonya Jubah ) berturut-turut ke Ulrika Strömfelt , dan sebagai Raja kerajaan untuk putra mahkota. Dia terpaksa menolak, namun; Pada tahun yang sama, dia sampai saat itu kesehatan yang baik dipengaruhi oleh penyakit yang membuat dia sangat lemah dan membuatnya terbaring secara berkala selama delapan tahun yang tersisa. Dia menghabiskan enam tahun terakhirnya di Kastil Mariedal, apakah dia terus dirayakan oleh bangsawan lokal sampai kematiannya.
Eva Ekeblad (10 July 1724 – 15 May 1786), née Eva De la Gardie , was a Swedish agronomist , scientist, Salonist and noble (Countess). Her most known discovery was to make flour and alcohol out of potatoes (1746). She was the first female member of the Royal Swedish Academy of Sciences (1748). In 1746, Ekeblad wrote to the Royal Swedish Academy of Sciences on her discoveries of how to make flour and alcohol out of potatoes.Potatoes had been introduced into Sweden in 1658, but until then only cultivated in the greenhouses of the aristocracy. Ekeblad's work turned potatoes into a staple food in Sweden; it also increased the supply of wheat , rye and barley available for making bread, since potatoes could be used instead to make alcohol. This greatly improved the country's eating habits and reduced the frequency of famines.
She also discovered a method of bleaching cotton textile and yarn with soap in 1751, and of replacing the dangerous ingredients in cosmetics of the time by using potato flower (1752); she is said to have advertised the plant by using its flowers as hair ornaments. In 1748, Eva Ekeblad became the first woman elected to Royal Swedish Academy of Sciences . There are no records of her ever having participated in the meetings of the Academy. In 1751, the Academy came to refer to her as an honorary rather than a full member, as the statutes confined membership to men.
