• Biografi Tokoh Islam

    Kumpulan Biografi Para Tokoh Islam Ternama dan Sejarah Perkembangan Islam Dunia

  • Biografi Penemu Dunia

    Kumpulan Biografi Para Penemu Terkenal di Dunia dan Sejarah Pertama Penemuannya

  • Biografi Pahlawan Indonesia

    Kumpulan Biografi Para Pahlawan Nasional Indonesia dan Sejarah Perjuangan Indonesia

Showing posts with label Saudi Arabia. Show all posts
Showing posts with label Saudi Arabia. Show all posts

Biografi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud

Biografi Profil Biodata Raja Salman sakit meninggal dunia bin Abdulaziz Al Saud Biography BiografiaSalman bin Abdulaziz al-Saud (bahasa Arab: سلمان بن عبدالعزيز آل سعود, Salmān bin ʿAbd al-ʿAzīz ʾĀl Saʿūd [salˈmaːn bin ʕabdulʕaˈziːz ʔaːl saˈʕuːd]; lahir 31 Desember 1935; umur 81 tahun) adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini. Ia menjabat sebagai wakil gubernur dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011. Dia diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2011. Ia juga terpilih sebagai Putra Mahkota pada tahun 2012 setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdulaziz Al Saud. Salman diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah.

Salman lahir pada tanggal 31 Desember 1935, dan sebagai anak ke-25 dari Ibn Saud. Ia dibesarkan di Murabba Palace. Salman menerima pendidikan awal di Sekolah Pangeran di ibukota Riyadh, sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibn Saud khusus untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. Ia belajar agama dan ilmu pengetahuan modern. Pada 18 Juni 2012, Salman diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi setelah kematian saudaranya, Putra Mahkota Nayef bin Abdul Aziz. Pada tanggal 23 Januari 2015, Salman yang berusia 79 Tahun, diangkat sebagai Raja Arab Saudi setelah saudara tirinya Raja Abdullah meninggal karena pneumonia pada usia 90 Tahun. Raja Salman menunjuk Pangeran Muqrin Bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota. Pada 29 April 2015, Salman mencopot Muqrin bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota dan menunjuk keponakannya Muhammad bin Nayef.

Ayah dari Raja Salman dan Raja Abdullah yaitu Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud (lahir di Riyadh, Negara Saudi Kedua, 15 Januari 1876 – meninggal di Ta'if, 9 November 1953 pada umur 77 tahun) (bahasa Arab: عبدالعزيز بن عبد الرحمن آل سعود) adalah Raja Arab Saudi yang pertama. Dia juga dikenali dengan berbagai nama, di antaranya Ibnu Saud. Ia berasal dari Keluarga Kerajaan Saudi yang memerintah sebagian dari Jazirah Arab. Ibu dari Raja Salman adalah Hussah binti Ahmad al-Sudairy sedangkan ibu dari Raja Abdullah adalah Fahda binti Asi al-Shuraim. Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud (bahasa Arab: فهد بن عبد العزيز آل سعود) (lahir di Riyadh, 16 Maret 1921 – meninggal di Riyadh, 1 Agustus 2005 pada umur 84 tahun) adalah Raja sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi merupakan kakak kandung Raja Salman.

#Lihat pula : Profil Para Pangeran Arab Saudi Anak Raja Salman

Salman bin Abdulaziz Al Saud (Arabic: سلمان بن عبد العزيز آل سعود‎‎‎, Salmān ibn ‘Abd al-‘Azīz Āl Sa‘ūd; born 31 December 1935) is King of Saudi Arabia, Custodian of the Two Holy Mosques, and head of the House of Saud. He served as the Deputy Governor and then the Governor of Riyadh for 48 years from 1963 to 2011. He was then appointed as Minister of Defence. He was also named the Crown Prince in 2012 following the death of his brother Nayef bin Abdulaziz Al Saud. Salman was crowned as the new King of Saudi Arabia on 23 January 2015 following the death of his half-brother, King Abdullah. Among the most notable events during his reign so far have been Saudi Arabia's military intervention in the Yemeni Civil War, the 2015 Mina stampede during the Hajj, and the execution of Nimr al-Nimr and 46 other opponents of the regime on 2 January 2016.

On 18 June 2012, Salman was appointed as Crown Prince of Saudi Arabia shortly after the death of his brother, Crown Prince Nayef bin Abdulaziz. Prince Salman was also made First deputy prime minister. His nomination as crown prince and deputy prime minister was considered by Reuters to be a signal that King Abdullah's cautious reforms were likely to continue. On the other hand, Saudi reformists stated that whilst Prince Salman, in contrast to other Saudi royals, took a more diplomatic approach towards them, he could not be considered a political reformer. They also argued that, like King Abdullah, Salman focused mainly on economic improvement rather than political change.

On 23 January 2015, Salman, aged 79, succeeded as king after his half-brother Abdullah died of pneumonia at the age of 90. The newly appointed king issued a statement which read "His Highness Salman bin Abdulaziz Al Saud and all members of the family and the nation mourn Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah bin Abdulaziz, who passed away at exactly 1am this morning." He appointed Prince Muqrin as the Crown Prince. Salman is conservative and holds traditional views with regards to political reforms and social change.

Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi

Biografi Biography Biografia Osama bin Mohammed Abdullah Al ShuaibiOsama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi adalah Duta Besar dari Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia. Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud memberikan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako, alat kesehatan dan tenda untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, serta Lombok. Selain itu, Raja Salman juga mengirimkan relawan dari Arab Saudi untuk membantu meringankan beban korban gempa. Bantuan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syeikh Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syeikh Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengaku menyayangkan kejadian pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh anggota Banser NU di Garut. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan, kalimat tauhid memiliki arti penting bagi umat Islam. Sehingga, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan mencari tahu siapa yang dengan sengaja memasang bendera bertuliskan kalimat tauhid di dinding rumah Habib Rizieq.

Osama menyampaikan hal itu saat ditanya perihal hukum memasang bendera tauhid di Arab Saudi, seperti yang terpasang di tembok rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) di Mekah beberapa waktu lalu. Namun, Osama tidak menjawab secara eksplisit soal hukum memasang bendera tauhid di Arab Saudi. Osama hanya menyebut seandainya bendera itu diletakkan di dinding rumah seseorang, maka pemilik rumah tidak serta-merta dianggap pelaku kriminal.

PB NU ikut memprotes pernyataan Duta Besar Arab Saudi Osama Muhammad al Suaibi yang menyebut GP Ansor sebagai organisasi sesat. Tak cuma keberatan, NU bahkan meminta pemerintah mengusir bawahan Raja Salman itu. Menurut Said, Osama telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran dilakukan oleh organisasi sesat. Hal itu sama saja menuduh GP Ansor sebagai organisasi sesat. Atas alasan itu, PBNU meminta pemerintah untuk menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Saudi. Sehingga Raja Salman bin Abdulaziz memulangkan Osamah sebagai bagian dari sanksi.


Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi is the Ambassador of the Kingdom of Saudi Arabia to Indonesia. Saudi King Salman bin Abdul Aziz al-Saud provided assistance for the earthquake, tsunami and tsunami packages in Palu, Central Sulawesi and Lombok. In addition, King Salman also sent volunteers from Saudi Arabia to help ease the burden of the earthquake victims. The assistance was delivered by the Saudi Arabian Ambassador to Indonesia Sheikh Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.

The Saudi Arabian Ambassador to Indonesia, Sheikh Osama bin Mohammad Abdullah Al Shuaibi, said he regretted the incident of burning a flag bearing the tauhid sentence some time ago carried out by NU Banser members in Garut. Saudi Arabian Ambassador to Indonesia Osama Bin Mohammad Abdullah Al Shuaibi said the tauhid sentence has an important meaning for Muslims. So, the government of the Kingdom of Saudi Arabia will find out who intentionally put up a flag bearing the words of monotheism on the walls of Habib Rizieq's house.

Osama sent things currently requested by Saudi Arabia, such as those installed in the home of the Habib Rizieq Shihab (HRS) Islamic High Defender Front (FPI) in Mecca for some time. However, Osama did not directly mention the law of installing a tauhid flag in Saudi Arabia. Osama only mentioned that if the flag was placed on the wall of someone's house, then the owner of the house would not necessarily be considered a criminal.

The NU PB also protested the statement of Saudi Arabian Ambassador Osama Muhammad al Suaibi who called GP Ansor a heretical organization. Not only clear, NU even asked the government to expel King Salman's subordinates. According to Said, Osama had deliberately included slander by alleging that the action was carried out by a heretical organization. It was the same as accusing GP Ansor of being a heretical organization. For this reason, the PBNU asked the government to submit a protest note to the Saudi Government. So King Salman bin Abdulaziz repatriated Osama as part of sanctions.

Biografi King Abdullah bin Abdulaziz Al Saud

Biography Raja Abdullah bin Abdulaziz Al SaudAbdullah bin Abdulaziz Al Saud (bahasa Arab: عبد الله بن عبد العزيز آل سعود, ‘Abd Allāh ibn ‘Abd al-‘Azīz Āl Sa‘ūd, pengucapan Arab Najdi: [ʢæbˈdɑɫ.ɫɐ ben ˈʢæbdæl ʢæˈziːz ʔæːl sæˈʢuːd]; lahir 1 Agustus 1924 – meninggal 23 Januari 2015 pada umur 90 tahun) adalah Raja Arab Saudi yang keenam dari tahun 2005 sampai 2015. Setelah sebelumnya bergelar Pangeran Abdullah, ia mencapai puncak kekuasaan pada 1 Agustus 2005, sesaat setelah wafatnya Raja Fahd.

Ia telah tampil sebagai penguasa de facto dan mewakili peran Raja Arab Saudi sejak tahun 1995, yaitu sejak Raja Fahd mengalami penurunan kesehatan akibat stroke. Pada 3 Agustus 2005 ia terpilih menjadi raja setelah wafatnya raja terdahulu, yang adalah saudara seayahnya. Salah seorang anaknya, Pangeran Mutaib bin Abdullah, menggantikan jabatannya sebagai komandan Dewan Garda Nasional Saudi. Pada 23 Januari 2015, ia meninggal dunia dan digantikan oleh adiknya, Pangeran Salman bin Abdulaziz[4]. Ia meninggal setelah beberapa minggu sebelumnya, kantor berita Arab Saudi mengumumkan ia masuk rumah sakit karena menderita penyakit pneumonia.

Ia adalah salah satu dari 37 putra Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud (pendiri Arab Saudi modern) yang lahir dari rahim Fahada binti Asi-al Syuraim yang adalah istri kedelapan Abdul Aziz dari keluarga Rasyid. Ia menerima pendidikan di Sekolah Kerajaan Prince's School dari pejabat-pejabat dan tokoh-tokoh intelektual keagamaan dan dibesarkan di bawah pengawasan ketat Raja Abdul Aziz yang adalah ayahnya. Pangeran Abdullah dikenal sangat kuat memegang ajaran agama dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap rakyat dan Tanah Air. Ia langsung mendapat pendidikan dari para ulama senior Arab Saudi di bidang agama, sejarah, politik, dan sosiologi.


Abdullah bin Abdulaziz Al Saud (Arabic: عبد الله بن عبد العزيز آل سعود‎, ‘Abd Allāh ibn ‘Abd al-‘Azīz Āl Sa‘ūd, Najdi Arabic pronunciation: [ʢæbˈdɑɫ.ɫɐ ben ˈʢæbdæl ʢæˈziːz ʔæːl sæˈʢuːd]; 1 August 1924 – 23 January 2015) was the King of Saudi Arabia and Custodian of the Two Holy Mosques from 2005 to 2015. He ascended to the throne on 1 August 2005 upon the death of his half-brother, King Fahd. According to Forbes, in 2013, Abdullah was among the world's most powerful people, and was ranked 8th globally.

Abdullah, like Fahd, was one of the many sons of Ibn Saud, the founder of modern Saudi Arabia. Abdullah held important political posts throughout most of his adult life. In 1961 he became mayor of Mecca, his first public office. And, in 1962, he was appointed commander of the Saudi Arabian National Guard, a post he was still holding when he became king. He also served as deputy defense minister and was named crown prince when Fahd took the throne in 1982. After King Fahd suffered a serious stroke in 1995, Abdullah became the de facto ruler of Saudi Arabia until ascending the throne a decade later.

During his reign he maintained close relations with United States and Britain and bought billions of dollars worth of defense equipment from both states. He also gave women the right to vote and to compete in the Olympics. Furthermore, Abdullah maintained the status quo during the waves of protest in the kingdom during the Arab Spring. In November 2013, a BBC report claimed that Saudi Arabia could obtain nuclear weapons at will from Pakistan due to a longstanding relationship.

The King outlived two of his crown princes. Conservative Interior Minister Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud was named heir to the throne on the death of Sultan bin Abdulaziz in October 2011, but Nayef himself died in June 2012. Abdullah then named the 76-year-old defense minister, Salman bin Abdulaziz Al Saud, as crown prince. According to a 2001 report, Abdullah "has four wives, seven sons, and 15 daughters". The king had a personal fortune estimated at US$18 billion, making him the third wealthiest head of state in the world. He died on 23 January 2015, aged 90, three weeks after being hospitalized for pneumonia.