U Nu Perdana Menteri Pertama Myanmar

Biografi U Nu Perdana Menteri Pertama MyanmarU Nu (lahir 25 Mei 1907 – meninggal 14 Februari 1995 pada umur 87 tahun) adalah perdana menteri pertama Myanmar. Ia ikut mempelopori Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955 dengan beberapa tokoh lain dari beberapa negara. U Nu menjabat sebagai perdana menteri hingga tahun 1962 dengan diselingi oleh tokoh lain dalam posisi itu. Sebagai tokoh politik ia bersahabat dengan mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) U Thant yang juga temannya di Universitas Rangoon. Selain sebagai politisi U Nu adalah seorang novelis yang cukup banyak karyanya.

Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikan dengan mereka tentang keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dan kekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan hak mereka dalam pertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat.

Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerusuhan dan kerjasama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.


U Nu (Burmese: ဦးနု; pronounced: [ʔú nṵ]; also Thakin Nu; 25 May 1907 – 14 February 1995) was a leading Burmese nationalist and political figure of the 20th century. He was the first Prime Minister of Burma under the provisions of the 1947 Constitution of the Union of Burma, from 4 January 1948 to 12 June 1956, again from 28 February 1957 to 28 October 1958, and finally from 4 April 1960 to 2 March 1962. Nu was born to U San Tun and Daw Saw Khin of Wakema, Myaungmya District, British Burma. He attended Myoma High School in Yangon, and received a B.A. from Rangoon University in 1929. In 1935 he married Mya Yi while studying for a Bachelor of Laws.

Burma gained independence from Britain on 4 January 1948.U Nu became the chairman of the Old Myoma Students Association in Yangon. U Nu became the first Prime Minister of independent Burma, and he had to deal with armed rebellion, The rebels included various ethnic groups, White Flag and Red Flag communist factions, and some regiments in the Army. Yet another challenge was the exiled Kuomintang (KMT). After being chased out of China by the victorious Communists, they had established bases in eastern Burma, and it took several years in the early 1950s to drive them out. A democratic system was instituted, however, and parliamentary elections were held several times. He voluntarily relinquished the Prime Ministerial position in 1956. He was one of the leaders of the Anti-Fascist People's Freedom League (AFPFL ) from 1942 to 1963. AFPFL member U Ba Swe served as Prime Minister from June 1956 to June 1957. In 1955, the University of Belgrade (Yugoslavia) awarded him an honorary doctorate.

On 26 September 1958, he asked the Army Chief of Staff General Ne Win to take over as a "caretaker government", and Ne Win was sworn in as Prime Minister on 27 October 1958. In the February 1960 general election, U Nu's "Clean" faction of the AFPFL won in a landslide victory over the "Stable" faction led by U Ba Swe and U Kyaw Nyein. U Nu returned to power forming the Pyidaungzu (Union) government on 4 April 1960. U Thant had been Secretary to the Prime Minister U Nu before he was appointed Burmese Ambassador to the United Nations in 1957. U Thant became the third UN Secretary-General in 1961. Nu died of natural causes on 14 February 1995 at his home in Yangon's Bahan Township at the age of 87, after his wife Mya Yi (1910-1993) died. They had five children, San San (daughter), Thaung Htaik (son), Maung Aung (son), Than Than (daughter) and Cho Cho (daughter).