Biografi Pele | Legenda Sepak Bola asal Brasil

Biografi Biography Biografia Pele Meninggal Dunia | Legenda Sepak Bola BrasilEdson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pelé lahir 23 Oktober 1940 adalah legenda sepak bola dunia yang berasal dari Brasil. Selama karirnya sebagai pemain, Pele berhasil membawa Brasil menjadi Juara Dunia Piala Dunia FIFA sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko.

Berkat keberhasilannya tersebut, Brasil berhak atas Piala Jules Rimet. Pelé mendapatkan julukan O Rei atau Sang Raja. Pele merupakan salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa. Ia diperkenalkan ke dunia pada usia 17 tahun di Piala Dunia 1958, menjadi pemain termuda sepanjang sejarah turnamen tersebut yang mentas di final dan tampil sebagai juara.

Pele pun mengukir rekor lainnya sebagai satu-satunya pesepak bola yang menjuarai tiga Piala Dunia, yakni pada tahun 1958, 1962, dan 1970. Dia juga tercatat sebagai top skor Brasil dengan 77 gol dalam 92 pertandingan. Pele menjalani perawatan di rumah sakit, berjuang sembuh dari kanker usus sejak 2021. Pele meninggal dunia pada 29 Desember 2022 di rumah sakit Albert Einstein, Sao Paulo, dalam usia 82 tahun.

Kisah Pele ke Indonesia Melawan Timnas di Stadion Senayan Jakarta - Pele Sang Legenda asal Brazil yang Dua Kali Kecewakan Publik Indonesia. Legenda sepak bola Pele meninggal dunia pada usia 82 tahun, pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB. Pele jadi pemain sepak bola terbaik sepanjang masa dan berhasil meraih Piala Dunia sebanyak tiga kali bersama tim Brasil.

Dua tahun usai meraih Piala Dunia 1970 di Meksiko, Pele datang ke Indonesia bersama Santos. Legenda sepakbola itu melawan tim PSSI di Stadion Utama Senayan Jakarta. Laga persahabatan digelar memeriahkan Ulang Tahun Jakarta 21 juni 1972. Rencana kedatangan Pele membuat gempar dan menjadi perbincangan masyarakat Indonesia saat itu. Pihak pengundang membayar mahal untuk mendatangkan Santos ke Indonesia. Mereka mengeluarkan uang 40.000 dollar untuk menghadirkan Santos.

Harga tersebut lebih mahal dibanding negara lain yang juga mengundang tim Santos. Namun sayangnya, Pele saat itu tidak memperlihatkan aksinya yang berkelas. Hal tersebut membuat publik di Tanah Air pun teramat kecewa. Klub asal Brasil itu menjajal kekuatan Tim Garuda yang kala itu ditangani Endang Witarsa. Penampilan Pele di Jakarta jauh panggang dari api. Alih alih memukau publik Jakarta dengan gocekannya, Pele justru membuat publik kecewa.

Aksi ala kadarnya dari Pele membuat kecewa 75 ribu penonton yang hadir di Senayan saat itu. Aksi mayoritas para pemain Santos tidak sesuai dengan honor yang dibayarkan, menimbulkan kutukan penonton terkait aksi Pele dan kawan kawan. Meski bermain buruk, pada akhirnya pertandingan di Senayan dimenangi Santos dengan skor 3 2. Pele berhasil mencetak 1 dari 3 gol kemenangan Santos. Dua gol lainnya Santos ke gawang Roni Paslah dicetak Edu dan Jadel. Sementara, dua gol Timnas Indonesia diborong Risdianto.

Pele yang membela Santos kembali ke Indonesia tahun 1974. Kedatangan Pele merupakan bagian dari agenda tur ke sejumlah kota di Asia. Selain ke kota Jakarta, Pele dijadwalkan ke Singapura, Bangkok, Tokyo, dan Hongkong. Saat tiba di Jakarta, Pele disambut sangat meriah. Ketika itu pesawatnya mendarat di Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat. Baru saja mendarat di Indonesia, Pele jatuh sakit, kelelahan dan deman, hingga sebagian agenda nya batal digelar.

Di kunjungannya ke Jakarta pada 10 Desember 1974, Pele bertemu dengan Presiden Soeharto. Sebelum bertemu Pak Harto, Pele yang sudah sakit pun diperiksa tim dokter Kepresidenan R I di Gedung Utama Sekretariat Kabinet, komplek Istana Kepresidenan. Pele disarankan untuk istirahat total agar agenda bertemu Pak Harto tidak batal. Saat Pele bertemu Pak Harto, keduanya membahas kerja sama sepakbola dan ekonomi. Pele memuji bahan lateks untuk membuat bola di Indonesia jadi yang terbaik di dunia.

Sebagai kenangan, Pele menyerahkan jersey sepak bola bernomor punggung 10 kepada Pak Harto. Dia memberikan sebuah medali khusus, peringatan atas pengunduran dirinya dari pemain sepak bola profesional. Setelah itu, Pele pun membatalkan agenda lainnya. Pele akhirnya pulang lebih cepat dari jadwal semula. Acara coaching clinic untuk para pemain sepakbola muda Indonesia dari Yayasan Sekolah Sepak Bola tetap berjalan, namun peran Pele digantikan Julio Mazzie pelatih Santos di Stadion Utama Senayan.